[GG] Lim Yoona & [SJ] Choi Siwon
Genre : Drama, Mystery, Romance | Rating : Parent Guidance | Length : 2,3k.
© 2015 Dhiah MeyLiana
―――
“Ketika kau bertemu dengannya, kenangan yang tersimpan di bawah fikiranmu sekalipun, mereka akan berputar, memaksamu untuk mengingat segalanya. Tidak peduli entah itu kenangan baik atau buruk, pada akhirnya mereka akan kau ingat kembali, meskipun hal itu tidak pernah kau inginkan.”
―Calistha Lim―
BAB IV
FATHER, LOVE, AND REVENGE
“Yoona sudah menguasai hampir keseluruhan dari tubuh ini, jadi aku mulai berfikir jika akan sangat sulit bagimu untuk muncul kembali. Hanya itutulah yang selama ini kukhawatirkan, Calistha. Dia selalu datang padaku dan mengancam ingin membuatmu menghilang dari dunia ini selamanya. Kenapa kau lama sekali muncul, sayang? Aku benar-benar takut jika Yoona telah menguasai tubuhmu sepenuhnya.”
Tubuh wanita itu masih saja bergetar bahkan saat Calistha kini telah merengkuhnya, membawanya ke dalam pelukan hangat yang menangkan. Wanita yang tengah berada dalam pelukannya saat ini telah dianggapnya sebagai ibu kedua baginya. Karena bagaimanapun juga, hanya wanita itu jugalah yang mengetahui setiap permasalahan Calistha. Sejak pertama kali gadis itu mendapatkan masalahnya, wanita itu yang mengetahuinya.
“Aku minta maaf karena telah membuatmu takut. Aku sama sekali tidak bermaksud untuk mengancam nyawamu, dokter.”
Wanita itu mengangguk kemudian melepaskan pelukannya dan beralih menatap mata damai Calistha. “Temukanlah cara apapun agar kau bisa menjauhkannya. Aku akan melakukan apa saja untuk membuat Yoona tertidur selamanya, dengan begitu kau tidak perlu merasakan ketakutan lagi, sayang.”
Calistha tersenyum hangat dan semakin menggenggam erat tangan dokter Moon. “Aku ingin melakukannya. Tapi tidak untuk sekarang.”
“Dia terlalu berbahaya, Calistha. Dia akan melakukan apa saja untuk menyingkirkanmu jika suatu saat nanti ia memiliki kesempatan untuk melakukannya. Dan apa kau tidak khawatir pada ibumu? Yoona begitu membencinya, sayang. Dia membenci setiap orang yang berusaha melindungimu.”
“Ayah tidak pernah memberikan kasih sayangnya padaku, karena itulah Yoona hadir sebagai bagian dari diriku. Karena dia, akhirnya aku bisa merasakan kasih sayang dari ayah. Aku―tidak bisa membunuhnya begitu saja. Jika aku membunuhnya, itu artinya aku akan membunuh kenanganku bersama ayah.”
Dokter Moon menangis ketika menatap mata Calistha yang begitu sarat akan kepedihan. Ia benar-benar ingin membantu gadis itu menghilangkan kesakitannya karena ia tahu jika Calistha benar-benar telah mengalami kehidupan yang begitu sulit. Meskipun begitu, dokter Moon masih tidak bisa melakukan apa-apa sejak ia tahu jika Calistha ingin mengingat kenangan bersama ayahnya, meskipun harus melalui pribadi dingin dan kejam dari seorang Lim Yoona.
**
“Nona muda Calistha telah kembali, presdir.”
Nyonya Lim terkejut dengan apa yang dikatakan sekretaris Kim. Posisinya yang semula tengah melihat kondisi kota Seoul dari kaca ruangan kantornya seketika saja teralihkan. Ia menatap lelaki di hadapannya itu dengan ekspresi bahagia yang begitu jelas tergambar dari wajah tegas namun penuh kelembutan itu.
“Siang tadi, nona muda datang mengunjungi departemen tempat dokter Moon mengajar. Bahkan sebelum datang mengunjungi dokter Moon, nona muda telah lebih dulu mengunjungi sebuah café yang tidak jauh dari rumah sakit Hanjin. Namun, beliau hanya berdiri di sana selama hampir setengah jam tanpa melakukan apa-apa. Nona muda bahkan berdiri di luar café, di tengah lebatnya hujan salju.”
“Apa itu benar-benar Calistha? Putriku Calistha Lim?”
Sekretaris Kim mengangguk dengan yakin. “Ini adalah kesempatan anda untuk bertemu dengan beliau kemudian mendiskusikan cara bagaimana menghilangkan pribadi nona Yoona dari dalam diri nona muda.”
Nyonya Lim benar-benar senang mendengarnya, setelah delapan tahun lamanya Calistha akhirnya muncul kembali. Dengan begitu, kekhawatiran yang selama ini ada dalam benaknya mungkin dapat dihilangkannya. Ini adalah sebuah kesempatan yang tidak bisa dilewatkannya begitu saja. Ia akan kehilangan Calistha jika saja di kesempatan kali ini ia kembali gagal.
“Atur pertemuanku dengan dokter Moon selesai rapat nanti.” Sekretaris Kim mengangguk kemudian bergegas keluar dari ruangan Nyonya Lim setelah sebelumnya ia membungkukkan badannya sebagai bentuk hormatnya pada sang direktur.
Tidak lama setelah kepergian sekretaris Kim, wanita itu kembali melihat hamparan kota Seoul melalui kaca ruangannya. Tatapannya berubah sedih hingga membuat matanya terlihat berkaca-kaca. “Aku juga menyayangimu, Yoona. Tapi aku harus melindungi Calistha dengan cara membuatmu tertidur untuk selamanya. Saat aku berhasil melakukannya, aku akan mengakui semua kesalahanku pada putriku, Calistha.”
Jhwesonghamnida, yeobo-ya…Jeongmal jhwesonghamnida..
Aku minta maaf karena aku telah begitu menginginkan Yoona menghilang dari kehidupanku.
**
Aku juga ingin menghilangkanmu dari dalam diriku, Yoona.
Tapi jika aku benar-benar melakukannya,
maka kau pasti tidak akan meninggalkan sedikit saja kenangan bersama ayah padaku.
Aku benar-benar iri padamu, Yoona.
Hingga rasanya aku ingin membentuk pribadi baru.
Kepribadian yang tidak pernah merasakan kesakitan.
Kepribadian yang akan sama-sama membuat kita bahagia.
Di mana dia akan mencintai ayah dan juga ibu.
Kau sepenuhnya benar, Yoona.
Aku hanyalah pribadi lemah,
yang hanya bisa memanfaatkanmu untuk mengingat kenangan bersama ayah.
Calistha berjalan sembari menundukkan kepalanya, memandangi ujung sepatu ketsnya dengan mata berkaca-kaca. Perasaan sedih kembali menghinggapinya, membuat sebuah luka baru yang sulit untuk disembuhkan. Di saat seperti ini, keinginannya untuk menjadi satu dengan Yoona kembali diinginkannya. Calistha merasa egois karena ia begitu menginginkan semua kenangan yang dimiliki Yoona menjadi miliknya.
“Itu tidak akan pernah terjadi. Kenanganku tidak akan menjadi milikmu,begitupun sebaliknya. Teruslah bermimpi, Calistha Lim. Aku senang melihatmu semakin dalam kesakitan.”
Gadis itu menghentikan langkahnya kemudian segera menatap sekelilingnya. Lututnya begitu terasa lemas ketika suara dingin itu tiba-tiba saja terdengar olehnya. Ini tidak mungkin terjadi. Yoona tidak bisa melakukan hal ini padaku. Calistha menjerit dalam hati, berusaha untuk melenyapkan segala kemungkinan yang saat ini tengah dipikirkannya.
“Kau tidak bisa meremehkannya, Calistha. Jika suatu saat nanti pribadi Yoona muncul saat kau memiliki tubuh ini, itu artinya kesempatanmu untuk memiliki tubuh ini mungkin tidak akan ada lagi. Pikirkanlah dengan baik, sayang. Aku mohon..lakukan ini demi dirimu sendiri. Jangan pernah biarkan Yoona hidup dengan perasaan dendam yang tidak pernah ada akhirnya..”
Perasaan takut yang teramat kini tengah dirasakannya ketika secara tidak sengaja gadis itu mengingat perkataan terakhir dokter Moon sebelum dirinya meninggalkan rumah sakit. Beberapa detik kemudian, gadis itu menangis, tubuhnya bergetar dengan hebat manakala ia melihat cerminan dirinya sebagai Yoona pada sebuah kaca toko yang saat ini tepat berada di hadapannya. Yoona―gadis itu kini tengah menatapnya dengan tatapan mengejek yang sarat akan kebencian.
**
Donghae menyenderkan punggungnya di salah satu sofa yang berada di dalam ruangan Yoona. Sejak keluar dari ruang rapat beberapa jam yang lalu, lelaki itu memutuskan untuk menunggu kedatangan Yoona di ruangannya, meskipun ia sendiri tidak yakin apakah gadis itu akan datang atau tidak.
“Oh, ayolah Yoona. Kau tidak biasanya seperti ini.”
Ponsel yang ada dalam genggamannya itu sedari tadi hanya di putar-putarnya. Sudah hampir sepuluh kali ia mencoba untuk menghubungi Yoona namun tidak ada satupun dari panggilannya yang berhasil mendapatkan respon dari gadis itu. Panggilanya selalu tersambung namun tidak pernah di jawab oleh gadis itu. Yang didengarnya hanyalah suara operator yang pada akhirnya menyuruhnya untuk meninggalkan pesan suara. Menyebalkan!
“Apa kau akan tetap diam di sana tanpa berniat untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat pada pasienmu?”
Tiba-tiba saja Donghae teringat perkataan Yoona sekaligus ekspresi gadis itu ketika dulu Yoona memergoki Donghae yang hanya duduk bersila di ruangannya tanpa melakukan apapun. Donghae menghela napasnya dengan kasar kemudian bergegas bangkit berdiri dan berjalan keluar dari ruangan Yoona.
**
“Annyeong hasimnikka, seonbae-nim…” Tiffany memutuskan untuk segera menyapa Donghae kemudian membungkukkan badannya dengan sopan. Bisa dikatakan ini adalah sapaan pertama Tiffany pada pria itu. Bukan karena mereka tidak saling mengenal satu sama lain, hanya saja Donghae merupakan salah satu dokter terbaik di rumah sakit Hanjin yang baru bekerja tujuh minggu yang lalu. Bersamaan dengan diangkatnya Lim Yoona menjadi direktur utama Hanjin International Hospital.
Donghae menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang. Tidak lama setelah ia melihat wajah dari sosok yang baru saja memanggilnya, sekelebat ingatan tiba-tiba saja muncul hingga akhirnya berhasil menciptakan garis kerutan pada keningnya.
Saat itu Donghae tengah berada di kamar Yoona untuk mengambil sebuah dokumen yang dibutuhkan oleh dokter Kim. Yoona yang kebetulan tengah sibuk dengan pekerjaannya memutuskan untuk menyuruh Donghae sendiri yang pergi mencarinya. Ketika Donghae telah mendapatkan dokumen yang ia butuhkan, segera ia putuskan untuk keluar dari kamar Yoona. Namun, ketika tubuhnya hampir mencapai pintu, secara tidak sengaja kedua matanya menangkap selembar foto yang tergeletak di lantai dekat nakas meja rias Yoona yang kebetulan terletak tak jauh dari pintu kamar.
Dengan langkah pelan, Donghae mendekat kemudian berjongkok untuk mengambil foto tersebut. Matanya menyipit dan pria itu sedikit terkejut ketika pada akhirnya ia dapat melihat dengan jelas sosok perempuan di dalam foto tersebut yang terlihat mengenakan jas kedokteran yang berlambangkan rumah sakit Hanjin di bagian kiri dadanya.
Sayangnya, keterkejutan Donghae tidak hanya sampai disitu saja ketika sebait kalimat yang ada di belakang foto tersebut tidak sengaja terbaca olehnya. “Semakin kau membenciku, semakin aku akan mendekatkanmu dengan kesakitan.”
Melihat ekspresi Donghae yang tampak kebingungan, Tiffany kemudian menggerakan tangannya di depan wajah Donghae, berniat untuk mengembalikan kesadaran pria itu.
“Seonbae-nim, anda baik-baik saja?”
Donghae tergagap dan berusaha secepat mungkin mengembalikan kesadarannya yang sempat pergi dari dirinya. “Aku tidak apa-apa, hanya sedikit bingung karena melihatmu.”
“Seonbae-nim pernah bertemu denganku setelah selesai melakukan operasi bersama direktur.”
“Ah yaa…aku ingat denganmu sekarang.”
Pada akhirnya, hanya kalimat itu saja yang keluar dari bibir Donghae, membuat Tiffany tidak tahu lagi harus membicarakan hal apalagi bersama pria itu. “Kalau begitu saya permisi dulu, seonbae-nim. Maaf telah mengganggu waktu seonbae.”
Tiffany tersenyum kaku, membungkukkan badannya dengan sopan kemudian segera pergi meninggalkan Donghae yang masih berdiri di tempatnya. Sejujurnya, ia ingin menanyakan keadaan sang direktur, Lim Yoona. Namun ketika Tiffany merasakan jika tatapan yang Donghae berikan padanya sedikit aneh, dengan segera Tiffany mengurungkan niatnya tersebut.
**
Jiwon hanya bertopang dagu sembari melemparkan tatapan aneh penuh selidik pada salah satu pengunjung café-nya yang tengah menikmati secangkir Caf Au Lait―salah satu jenis kopi yang menjadi minuman tradisional Perancis. Sejak beberapa menit yang lalu, Jiwon menyerahkan pekerjaannya dan hanya memfokuskan dirinya untuk memperhatikan setiap gerak-gerik dari pengunjungnya tersebut.
“Apa mungkin gadis itu adalah kembarannya?”
Jiwon mengerucutkan bibirnya dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal―kebiasannya ketika tengah dilanda kebingungan. Bagaimana tidak? Baru kemarin ia melihat gadis yang saat ini tengah diperhatikannya itu memaki habis-habisan latte art hasil karya kakaknya, mengatakan jika pekerjaan kakaknya memuakkan, dan bla bla bla. Lalu siang tadi, ia melihat gadis itu berdiri di luar café untuk waktu yang cukup lama. Dan sekarang? Ia bahkan baru saja memesan secangkir kopi dengan latte art di dalamnya.
Ini sedikit membuatku kesal! Gadis itu benar-benar tidak terduga.
“Apa yang kau lakukan, hm?”
Jiwon terlonjak kaget begitu mendengar suara dingin sang kakak yang pada akhirnya berhasil membuat bulunya meremang. Gadis berambut sebahu itu berusaha untuk memberikan senyum manisnya sembari mengelus bahu kekar kakaknya.
“Pengunjung sudah lumayan sepi, kakak istirahat saja tidak apa-apa. Alex bisa menggantikan kakak untuk menjadi seorang barista. Kami melakukannya dengan baik. Tenang saja…”
Pria itu menatap tangan Jiwon dengan kesal lantas segera menjauhkan tangan adiknya itu dari bahunya. Detik selanjutnya, tangan Siwon bergerak mengelus puncak kepala Jiwon, atau lebih tepatnya mengacak-acak rambut sang adik, seperti sengaja membuat tatanan rambutnya berantakan. Jiwon mendengus sebal dan memukul pelan bahu kakaknya.
“Kau memang seorang trouble maker sejati, Choi Siwon. Kurasa di dunia ini tidak―”
Jiwon menghentikan ucapannya kala ia menyadari jika Siwon hanya menatap lurus ke depan dengan ekspresi yang sulit terbaca olehnya. Jiwon mengernyit kemudian secara spontan ia memutar kepalanya, ingin mengetahui hal apa yang telah membuat kakaknya itu terlihat begitu fokus.
“Astaga!”
Jiwon terpaksa harus mengalami keterkejutan untuk yang kedua kalinya ketika ia melihat sosok yang dari tadi diperhatikannya kini hanya berjarak beberapa centimeter darinya. Tubuh gadis itu hanya terhalang oleh meja keramik yang biasa digunakan Siwon untuk meracik kopinya.
**
Calistha tersenyum ketika pada akhirnya ia mampu melihat sosok seorang lelaki yang kini tengah mengampiri seorang gadis berambut sebahu yang tidak lain adalah Jiwon. Calista kemudian menyesap kopinya, meletakannya kembali sebelum akhirnya ia berjalan secara perlahan menuju tempat di mana Jiwon dan Siwon sedang berbincang-bincang.
Ketika ia merasa kehadirannya sukses menyita perhatian Siwon, Calistha kembali tersenyum manis. Ia menatap ke dalam mata tajam pria itu dengan setumpuk perasaan sesal dalam hatinya. Menyesal karena baru hari ini ia memiliki kesempatan untuk bertemu dengannya lagi.
“Astaga!”
Calistha tersenyum menatap Jiwon yang terlihat terkejut dengan kehadirannya. Calistha tahu jika sedari tadi gadis itu telah memperhatikannya secara diam-diam, namun ia sama sekali tidak memperdulikannya. Ya, Calistha adalah pribadi yang ceroboh. Dan itu merupakan salah satu dari sekian banyak alasan mengapa Yoona begitu membencinya.
Maafkan aku, Yoona..
Aku harus menjaga Siwon dengan cara ini.
**
Siwon masih sepenuhnya sadar dengan apa yang terjadi. Namun, ia sama sekali tidak mengerti dengan apa yang tengah ia coba lakukan. Entah mengapa ia merasa begitu sulit mengalihkan perhatiannya dari pemilik mata berwarna hazel brown itu. Tatapannya seolah tengah dikunci mati oleh gadis itu, membuatnya benar-benar tidak bisa mengalihkan pandangannya meski hanya dalam waktu satu detik.
“Kakak…”, Jiwon bergumam kecil ketika ia menyadari jika sosok Calistha kini telah berada tepat di hadapannya. Gadis itu memutari meja keramik, memasuki area dapur mereka.
“Apa yang kau lakukan di sini? Bukankah aku memintamu untuk tidak berkunjung kemari?”
Posisi Calistha yang saat ini tengah berdiri tepat di hadapannya akhirnya mampu membuat Siwon tersadar dari lamunanya. Pria itu kemudian mengusap wajahnya dengan kasar dan segera mengalihkan pandangannya ke arah lain, tidak ingin lagi menatap kedua manik mata berwarna hazel brown tersebut.
Mendengar nada bicara Siwon yang dingin disertai ekspresi marah, Calistha hanya mampu tersenyum dan menatapnya dengan penuh kelembutan. “Aku kemari untuk meminta maaf padamu…jika suatu saat nanti aku melakukan hal itu kembali, jangan pernah mengusirku dan memintaku untuk tidak datang ke café ini.”
Calistha membalikkan badannya kemudian segera berjalan meninggalkan Jiwon yang masih dilingkupi rasa penasaran dan Siwon yang begitu terlihat tidak perduli dengan apa yang diucapkannya barusan. Perlahan namun pasti, ia melangkahkan kakinya dengan mata yang tampak berkaca-kaca. Langkahnya terasa lemah dan entah mengapa ia merasakan sesak yang teramat di dadanya, membuatnya sulit untuk bernapas.
“Dia memang salah satu alasanku untuk tetap ada di dunia ini, Yoona. Tapi satu hal yang tidak kau ketahui adalah―aku melindunginya karena kau adalah satu-satunya orang yang bertanggung jawab atas segala perubahan yang terjadi dalam dirinya.”
Calistha menghentikan langkahnya, kembali membalikkan badan dan tersenyum ketika mendapati Jiwon dan Siwon yang ternyata masih melihat ke arahnya. Gadis yang memiliki kaki jenjang itu akhirnya kembali melangkah, mendekati Siwon yang masih saja menatapnya dengan tajam.
“Maafkan aku, Yoona.”
Dan tanpa disadari oleh Siwon, Calistha bergerak mengalungkan kedua tangannya lalu menyapukan bibirnya dengan lembut dan ringan di atas bibir pria itu.
**
Wkwkwkwkwk…
Motongnya di saat yang tidak tepat(lagi)?
Sengaja sih sebenarnya ahahaha..
Supaya makin penasaran..
Dan yaa..semoga kalian masih mendapatkan sisi misteri di cerita ini #maksa wkwkwkwkwk
Okaylah..sampai jumpa di seri kelima yahh^_^
jessica s said:
ko q msh bngung aj yh,,calista itu siapa,,,ny yoona n yg sbnrny punys hubungan sma siwon siapa?? lnjut2 pnasaran nih
LikeLike
Aniqoh Choi said:
Hmm benerkan Mereka pny 2 kepribadian….Tapi sjak kpn ?? Trs maksudnya Siwon itu kehilangan ingatan atau apa ?? Dimana Ayah Yunah ?? Masih banyak teka teki yang tak terduga setelah ini..
LikeLike
Falala said:
Langsung ke intinya aja yaitu Calista dan Yoona. Seperti yang au bilang di part sebelumnya kalau memang Calista dan Yoona itu ada didalam satu wanita bermarga Lim. Jadi sifat dan jiwa Calista dibuat dari kelembutan dan kaish sayang orang terdekat, tetapi tidak dengan Tn. Lim hingga rasa kesal itu perlahan hidup di dala tubuh Calista dan membentuk pribadi Yoona.
Mereka berdua ada didalam satu wanita, namun kekuatan mereka yang beda. Yoona yang bisa menghalau segala cara agar Calista tetap tidur di alam bawah sadar dan baru bisa bangkit dari alam bawah sadar setelah Yoona terpuruk akan masa lalu.
Aku rasa Siwon dan Calista memiliki hubungan di masa lalu namun akibat suatu peristiwa mereka tidak dapat bersatu. Aku rasa Yoona dulu juga menyukai Siwon, namun Siwon hanya menyadari Calista. Itu sih dugaanku, gk tau bener apa salah.
Lalu jika Calista dan Yoona ingin bersatu, aku rasa mereka harus ada kesepakatan. Well aku gk setuju jika ada salah satu dari diri mereka di hancurkan. Karena jika tidak ada Yoona maka sosok Calista bisa akan lemah, dan jika tidak ada Calista maka Yoona hanya akan ada dendam serta rasa sakit hati. Jadi mereka harus bersatu dan alat mempersatukan mereka adalah pihak yang bisa mengambil masa lalu mereka yang kelam lalu disatukan.
Ok keep writing and good job
LikeLike
Kindi said:
Pnasaran..,,gila…. Jdi yoona dan calistha itu dua pribadi yg brbeda dan hdup dlam 1 tubuh..,, gitu ya atw gmna..?? Aku ngga ngrti…. Ngga bsa nebak jlan critanya…. Trus Siwon itu hlang ingatan.,ya..??
LikeLike
susi said:
Masih bingung menurutku masih terlalu banyak mistery yang masih belom terungkap ,,
Emang nya calistha dan siwon ada hubungan apa sih penasaran banget sama hubungan mereka sebelum nya dan apa yang membuat siwon membenci calistha apa yoona melakukan hal buruk padanya atau emang siwon masih ga ngenalin calistha..
Dan kenapa yoona begitu membenci tiffany apa dulu tiffany salah seorah yang jahat sama dia..??
Nex nya thor dotunggu selalu..
Makin kesini makin buat penasaran..
LikeLike
putri said:
Sumpah,,,msh bingung dgn chap 4 ini,,,
Semoga di chapt 5 semua misteri akan terbongkar,,,
LikeLike
wiwin said:
Well..gue masih bingung..”Ya iyalah gue kan gk baca dari awal”wakwaw…next..
LikeLike
ria said:
wahhh makin penasaran tpi udah agak paham kalo yona calistha itu satu orang a
LikeLike
farinited said:
masi rada bingung,,,
Cal n siwon saling knal?masa lalu ato gmna
tpi knpa siwon n jiwon ga inget calista?
trus foto yg hae liat fto siapa?
fani n calista?apa ini yg bwt yoong bnci fani?
LikeLike
ayu rahayu said:
oh my god ini sebenarnya ada apa?? apa hub cslistha sama siwon?? ini bener” bikin penasaran >_< tbc nya gak fi tempat yg tepat saeng .. dan ini kependekan … .. hehe next ya saeng 🙂
LikeLike
nina said:
masih bingung… mrka pnya 2 kpribadian githu… dtggu nextny…
LikeLike
AlwaysHereSoshi said:
Makinn kerenn. Makin penasaran sama kelanjutannya
Nexttt aku tungguu
LikeLike
Dwi sivi fatmawati said:
Eonni memang seneng ya bkun readers penasaran berat…
Aku sedikit demi sedikit mengerti…
Tpi kalo yg difikiran aku yg asli itu calista.. dan yoona itu kepribadian lainnya…
Tpi aku masih bingung kalo calista yg maint cast krna harusnya kan yoona…
Trus sebenernya siapa nama asli yg sebelum kepribadian itu muncul..
Eon tolong di jawab di chapter berikutnya dengan cerita ya…
Dan panjangin dikit lagi okeh…
Ditunggu next chapter…
Jangan lma2 ya
LikeLike
Fheyang said:
Jdi calista sma yoona satu tpi karakter mereka berbeda yah…
Trz aq jga nga setuju kalau diantra keduax harus di muznahkan,..
Ditunggu chapt selanjutx mkn penasaran nih trz di panjangan sedikit yah eon…
LikeLike
Cha'chaicha said:
Omo omo chalistha nyium wonppa, tapi ko wonppa ga inget” si sama dia? trus sebenar’y gimana memunculkan yoona atau sebaliknya? makin penasaran, apa donghae ga tau ttg syndrom yoona itu?
LikeLike
Vsnrskrhy04 said:
Masih bingung sama pribadi yoona dan callistha ? Mereka satu tubuh tapi dua pribadi yang beda … memang apa yang yoona lakukan sama siwon ? Semoga di chp selanjutnya kebinganku bisa terjawab wkwkwk 😀
ditunggu lanjutannya
LikeLike
Nhiina said:
Aduhh! lagi serius bacanya eeh malah muncul Tbc ! aiiss ,
sebenarnya masih bingung sama hubungan mommy yoong, chalista dan daddy !
kenapa mommy yoong hilang tiba² disaat chalista sdah kmbali ? ?
Bner² penasaran tingkat akut!
ditunggu klanjutannya 🙂
fighting chingu:*
LikeLike
Eiiilla said:
Msh tetap bingung sama jalan crtanya calistha dan yoona..
Tp yah bagus crtanya..
Bikin penasaran..
Update ASAP author
LikeLike
zaytunizzaty469@gmail.com said:
aduhhhh aduhhh autore kenapa di potong aduhh aduhhh penasaran penasaran.
jadi yoona itu memiliki 2 tubuh e satu yoona sendiri dan chalistha aduhhh sumpah aku msi bingung gitu 😦
LikeLike
Desiputu16 said:
Masih Bingung, dsini yoona dan calista adalah 1 orang/tubuh yg sma tpi kepribadian yg berbeda?
Lalu jika slah satu dari mreka hilang bagaimana? Apa yoona akan d’hilangkan? Q harap jngan, bukan’kah dsini yoona sebagai main cast’nya?
LikeLike
Deery00ng said:
Ditunggu next chap nya unN . .
Jangan lama2
penasaran bgt ma klanjutannya
LikeLike
ismitya said:
masih bingung sama ceritanya.. semoga di chapter selanjutnya sudah mulai paham…
LikeLike
ellalibra said:
Q msh bingung ,tp yg ku tangkap calista sm yoona org yg sm tp membentuk kepribadian yg berbeda,artinya calista py kepribadian ganda bnr g hehe ,,,next” eon fighting
LikeLike
tiaraputri said:
aku belum bisa mecahin ini misteri jd rada bingung + belum baca yg ketigaa. ans chattan aku author pliss:”.
oyaa btww ny.lim or d.moon maunyaa calistaa hidup dan dia maunyaaa yoona tidur?hmm tp yoona kenapa bisa dingin begitu dan kenapa dia benci calista. ini 2 arwah dlm 1 tubuh gitu. ah makin penasaran
LikeLike
Apter2ndGeneration said:
wah bner2 msih pnuh misteri.
apa yg d lakukan yoona hingga mmbuat siwon bgtu dngin ..??
LikeLike
miacolucci938 said:
aq belum terlalu paham soal orang yang punya kebribadian ganda.gimana cara menghilngkan kepribadian lainnya itu? ya udah lah aq tunggu aja lanjutannya….
LikeLike
YOONWONITED FOREVER said:
Sudah bisa sedikit mengerti isi ceritanya,, yong punya 2 karakter berbeda, karena masa lalunya suram, makanya yoong pengen bunuh chalista.
Tapi karena kekuatan cintanya ke wonppa jadi dia sedikit bisa melawan egonya yoong.
Hehhheeeeee
tapi.. Mnurut gw Beyond Recollection versi sbelumnya lebih bikin greget.
Tapi tetep menarik sech, ditunggu klanjutannya chingu…
LikeLike
YOONWONITED FOREVER said:
Sudah bisa sedikit memahami isi ceritanya,, yong punya 2 karakter berbeda, karena masa lalunya suram, makanya yoong pengen bunuh chalista.
Tapi karena kekuatan cintanya ke wonppa jadi dia sedikit bisa melawan egonya yoong.
Hehhheeeeee
tapi.. Mnurut gw Beyond Recollection versi sbelumnya lebih bikin greget.
Tapi tetep menarik sech, ditunggu klanjutannya chingu…
LikeLike
Unhibitedly said:
ternyata memang yoona punya dua kepribadian yang berbeda,, calistha tumbuh dengan memori tentang ibunya, sebaliknya, yoona tumbuh dengan memori ayahnya,, tapi kenapa nyonya lim juga ingin melenyapkan kepribadian yoona?? dan kesalahan apa yang mau diakuinya kepada calistha?? penasaran sama penyebab terbentuknya dua kepribadian di dalam diri calistha,, mana dua kepribadian itu sama2 pengen menguasai satu tubuh dan kayaknya pribadi yoona yang lebih kuat,,, itu tiffany jangan2 temen nya calistha dan mereka jadi jauh gegara munculnya pribadi yoona dalam diri calistha >< calistha kenal siwon? dia berani nyium siwon juga,, sebenernya ada hubungan apa mereka di masa lalu?? dan kenapa siwon lupa sama calistha dan calistha pengen melindungi dia dari yoona?? jangan2 siwon kena amnesia gegara yoona,,, masih banyak pertanyaan tentang cerita ini,,, ditunggu next chapternya segera 😀
LikeLike
nhia said:
Ya ampun paling sebel dah klo ad 2 kepribadian kayak gini apalagi klo yg satu gak suka ama siwon knp yoo a benci sama siwon, kayakx siwon pernah kecelakaan kah kok sepertix ad yg hilang memoryx terus huub ama yoona apa nih, kok siwon begini karena yoona, asli penasaran akut nih ama cerita tp ak lebih sulka sifat yoona yg keras mandiri terus hebat aj cuman diganti tuh jangan benci siwon buat yoona cinta am siwon ya thor hehehe pendapat ak aj sih
LikeLike
Choi nurul said:
Aigoo mkin pnsaran yoona ama calistha kan orng yg sma tpi klau yoona di hilangin jdi nnti bgaimana n siwon ad hbungan apa ama calistha next
….
LikeLike
Imzudit said:
Eonni 😂aku belum bisa baca chapter 3 nya sms sama email aku enggak di bales2 😭😭padahal aku selalu coment di setiap ff eonni yg keren abis ini 😭
LikeLike
Sfy yoonwonited said:
Kok miras ya,
yoona sama calista.
Hadoh tapi semakin penasaran kenapa wonppa bisa berubah.
LikeLike
Kaping said:
hhmm lama nggak bca ff ini jdi bingung tpi udh bsaengingata kmbli cerita sebelumnya. Jadi mereka ada dlm 1 tubuh dengam sikap dan sifat mereka sendiri^ hmm dri novel dan drama^ yg pernah aku toton dan aku bca salah stu keprubadian memang hrs di hncuran karena di takutkan di msa dpn kepribadian yg telah dihilangkan akan mncul kembali. But semua terserah author sihh ditunggu next chapnya ..
LikeLike
Shanty Laras said:
Apa karakter Yoong dan Calistha itu dibuat seperti Novel ‘The Dark bla bla’ lanjutannya lupa 😀
Jadi Yoong menjadi sisi ‘gelap’ Calistha? Dan diri itu sebenarnya memang milik Calistha yang memiliki sisi ‘terang’ nya?
Yang bikin penasaran tuh kenapa Calistha seakan udah mengenal Siwon ya saeng? Ada masa lalu diantara mereka mungkin? *mulaikepo 😀
Next chapter lebih panjang lagi yoo~ :p
Fighting! ❤
LikeLike
xxxdhiah said:
btw itu novel dgn judul dark bla bla maksudnya apa eon?
LikeLike
monik said:
Kenap tbcnya ga tepat.
makin penasaran.emank perubahan apa yang dlakukan yoona terhadap siwon
LikeLike
Octa said:
omo omooo jadi mereka berada di satu tubuh yang sama, dan sebenarnya tubuh itu milik calistha.. apa donghae belum tau ya kalo yoona itu calistha.. misteri lagi banyak.. bingung juga apa yang membuat siwon berubah, sebenarnya dulu siwon emang kayak gimana apa dulu dia gak dingin gitu sifatnya, dan bingungnya apa hubungan calistha dan siwon sebenarnya.. kenapa calistha ingin melindungi siwon.. nextnya ditunggu author☺☺☺
LikeLike
YoongNna said:
Dsni calista onya 2 kepribadian yaaaa to jika jd yoona dy akan kejam gto…
pnsaran niii dgn hubngn calista ma siwon dulunya gmn smpe yoona benci gto ma siwon tp berbndng kebalik dg sikap calista ke siwon…
ditunggu next part
LikeLike
Par Ryi An said:
Hmmmm tbc datang diwaktu yg tidak tepat
Jadi. Penasaran hubungan siwon dan calistha dimasa lalu dan apa penyebab sosok yoona begitu membenci siwon ?
Jadi penasaran siapa nantinya akan dicintai siwon sosok yoona kah atau sosok calistha ?
Dan bagaimana nanti reaksi siwon setelah adegan yg terjadi tadi
Ditunggu lanjutan nya
Fightinggg 🙂
LikeLike